Sunday, February 21, 2016

Asyik, Maksiat Jalan Terus, Rejeki Tetep Mulus?


beritaterbaru31
Oleh: Wulan Ummu Alby

BANYAK yang tidak jarang bertanya pada saya, “Mas orang itu kegemarannya dugem, mabok semakin, main perempuan, tapi bisnisnya berhasil besar, makin kaya dia.. Mobilnya ganti semakin tiap bulan, gak usah berdoa dapat berhasil kok!”

“Mas si A itu bisnisnya kotor, semua disikat gak peduli haram halal, pokoknya makmur saja nasibnya, rumah megah, mobil mewah, istrinya kalo sertadan kayak bintang film daaah… Gimana nih mas? Aku yang berbisnis jujur gak kaya-kaya semacam dia!”

Hehehe…

Dan jawabannya pada hadits ini:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إذا رأيت الله يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو مقيم على معصيته ؛ فاعلم أنما ذلك منه استدراج ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44].

Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Rasulullah SAW: “Jika engkau menonton Allah mengaruniakan dunia terhadap seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya ISTIDRAJ darinya.”

Kemudian Rasulullah SAW membaca firman: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberbagi terhadap mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kebahagiaan untuk mereka; jadi jika mereka bergembira dengan apa yang telah diberbagi terhadap mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ: {سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ} [القلم: 44] ؛ قَالَ: كُلَّمَا أَحْدَثُوا خَطِيئَةً جددنا لهم نعمة وأنسيناهم الاسْتِغْفَارَ.

Ibnu Abbas membahas firman Allah ‘Azza wajallah: “Nanti Kami bakal hebat mereka dengan bertahap ke arah kebinasaan dengan langkah-langkahyang tidak mereka ketahui”, ia mengatakan: Setiap kali mereka meperbuat satu kesalahan kami beri mereka nikmat yang baru serta kami lupakan mereka untuk beristighfar.

عن سفيانَ في قولِهِ {سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُون} [الأعراف: 182] قالَ: نُسبغُ عَليهم النِّعمةَ ونَمنَعُهم الشكرَ.

Sufyan ats Tsauriy membahas firman Allah: “Nanti Kami bakal hebat mereka dengan bertahap ke arah kebinasaan dengan langkah-langkahyang tidak mereka ketahui”, ia mengatakan: Kami karuniakan nikmat terhadap mereka serta kami halangi mereka untuk bersyukur.

Mmmm.. Hati-hati, dunia ini bagi Allah tidak ada artinya sama sekali. Mudah bagi Allah memberbagi harta kekayaan terhadap siapa saja, bahkan terhadap mereka yang dzalim serta semakin bermaksiat setiap hari. Tapi ingeeet.. mereka bergelimang kemewahan tanpa menuruti perintah Allah, maka tunggulah ketika Allah mengambil itu semua dengan tiba-tiba.. Lumayan makwusss, semalam ludesss semua kekayaan, dapat karena kebakaran, dirampok, kecelakaan, ditipu, sakit mendadak dll.. Kalo itu terjadi serta selagi nasibnya orang itu terbukti durhaka terhadap Allah itulah Azab…

Dunia habis tidak bersisa, akherat gak kebagian baunya surga…

Tetapi ada juga orang yang sholeh, rajin ibadah patuh terhadap Allah, berbisnis dengan jujur, namun sekali waktu Allah juga mengambil hartanya dengan tiba-tiba, insya Allah itu cobaan untuknya agar naik kelas. Orang yang lulus dalam kondisi apapun dihadapi dengan tegar, lalu dapat bangkit lagi dengan luar biasa.. Makin berhasil.. Makin kaya raya.. Makin tidak sedikit sedekahnya..

Mari instropeksi masing-masing..

1. Apakah selagi ini dalam berbisnis kami telah patuh pada perintah Allah, jadi pedagang yang jujur?
2. Apakah ibadah kami telah benar, menuruti semua perintah, menjauhi semua larangan?
3. Apakah harta yang kami miliki telah kami selalu sedekahkan? Alias tetap serakah kami timbun serta kami simpan?

Kalo jawabannya BELUM… Hati-hati, mungkin kini kami sedang di ISTIDRAJ oleh Allah, serta menantikan waktu boom meledak memusnahkan seluruh harta serta kearoganan yang selagi ini kami genggam….

loading...