Sunday, March 6, 2016

Apa yang disembunyikan di Nasi Bungkus itu dan Lihatlah Apa yang Terjadi 20 Tahun Setelah itu

beritaterbaru31

Sore hari, 20 tahun yang lalu, seorang bocah kecil mendatangi sebuah warung Tegal di pinggir jalan yang rutin ramai didatangi orang-orang kurang lebih. Seusai menantikan lama hingga semua pelanggan keluar, barulah ia berani masuk ke dalam dan mengatakan

“Saya mau membeli sebungkus nasi putih saja, terima kasih!”
Suami istri pemilik warteg tersebut menonton bocah kecil itu sama sekali tak memilih lauk, namun tanpa bertanya apa-apa, dirinya membungkus nasi putih yang lumayan tak sedikit dan memberbaginya terhadap dia.

Pada saat bocah kecil itu membayar, ia mengatakan
“Apakah saya boleh meningkatkan sedikit kuah saja dari lauk yang ada diatas nasi putih saya?”
Pemilik warung tersenyum ramah mengatakan: “Boleh silahkan, tak usah membayar nak!”
Seusai mendengar bahwa kuah lauk nyatanya gratis, ia segera memesan semangkuk nasi putih lagi. Pemilik warung itu mengatakan: “Apakah semangkuk tak lumayan nak? Kalau begitu aku tambahkan saja porsi nasinya ya..”

Bocah tersebut mengatakan “Oh, enggak kok buk ! Nasi yang dibungkus ini rencananya bakal saja buat bekal untuk dibawa ke sekolah besok pagi.” :)
Pemilik warung tegal tersebut berpikir bahwa bocah kecil tersebut pastilah berasal dari keluarga yang tak lebih sanggup dan nasib jauh dari keluarga demi menuntut ilmu.

Ia terkesan sangat berhemat dan mandiri. Pemilik warteh itu dengan cara diam-diam menaruh 1 sendok besar lauk daging dan sebutir telur. Ia menutup semua lauk itu dengan nasi putih agar sama sekali tak terkesan.
Istri dari pemilik warung Tegal tak habis pikir mengapa lauk tersebut tak ditaruh di atas nasi namun wajib disembunyikan?

Pemilik warung berbisik terhadap istrinya, “Apabila bocah kecil itu tahu bahwa kami meningkatkani lauk di atas nasi putih tersebut maka bocah itu bakal merasa kami sedang berbelas kasihan terhadap dirinya dan dengan cara tak langsung mungkin saja kami menyakiti harga dirinya, dengan begitu dirinya bisa sehingga sungkan untuk datang lagi kemari.

Apabilalau dirinya akhirnya berangkat ke warung lain dan hanya makan nasi putih saja, dari mana datangnya tenaga untuk belajar?”

Pada saat bocah kecil tersebut menerima sebungkus nasi yang cukup
berat, dirinya tampak berulang kali menonton ke arah pasangan suami istri tersebut. Pemilik warung itu dengan tersenyum lebar mengatakan: “Semangat yah! Hingga jumpa besok!” Dirinya mengayunkan tangannya dan dengan jelas mengisyaratkan terhadap bocah tersebut untuk datang lagi besok hari.

Mata bocah kecil itu berkaca-kaca. Sejak saat itu hampir setiap hari kecuali hari libur, dirinya rutin datang untuk membeli dua bungkus nasi putih. Sebungkus nasi putih rutin dijadikan bekal di sekolah keesokkan harinya. Pemilik warung tersebut dengan setia memyembunyikan lauk rahasia di dalam nasi putih yang dibelinya.

Hingga setelah itu bocah ini beranjak dewasa dan lulus dari universitas, selagi 20 tahun pasangan suami istri ini pun tak sempat menonton bocah itu lagi.
singkat cerita waktu berlalu …

dan 20 tahun kemudian
Suatu hari, pasangan suami istri yang telah paruh baya ini menerima surat pengumuman dari PEMDA untuk pembongkaran warung mereka, sebab mereka terbukti berjualan di tanah milik negara. Faktor ini mengangkat kekecewaan bagi sang pemilik warteg dan Istrinya sebab Dalam usia sekian dengan kehilangan sumber pemasukan, mereka menjadi sangat khawatir bakal masa depan, bagaimana menghadapi keadaan ekonomi yang tentu terus susah? Mereka hanya bisa menangisi keadaan mereka setiap hari.

Tetapi sebuah hari, tiba-tiba datang seorang anak muda dengan berpakaian jas menghampiri warung mereka. Dirinya mengatakan: “Apa berita, saya adalah wakil Direktur dari perusahaan XX, Direktur kami memberi perintah terhadap saya untuk meminta Kamu mengelola kantin bawah gedung kantor kami, seluruh anggaran peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan bakal ditanggung oleh kantor kami, kamu hanya butuh mengarahkan team koki untuk memasak, setelah itu keuntungannya bakal dibagi rata dengan perusahaan!”

Pasangan suami istri tersebut dengan ragu-ragu bertanya: “Direktur perusahaan anda itu siapa? Kenapa begitu baik sekali terhadap kami?”

“Kalian adalah penolong bagi Direktur perusahaan kami, Direktur perusahaan kami suka sekali makan lauk telur dan daging masakan kalian. Saya hanya mengenal itu saja, untuk selebihnya anda bisa menanyakannya langsung kepadanya!”

Nyatanya Direktur itu adalah sang bocah cilik 20 tahun yang lalu setiap hari datang hanya membeli sebungkus nasi putih. Seusai lewat 20 tahun dirinya mulai membuka usahanya dan sukses mendirikan sebuah perusahaan. Kini dirinya membalas budi terhadap pasangan suami istri ini !

Mari kami Petik Pelajaran dari Kisah diatas,,,
Membantu dengan Tulus bagi sesama yang membutuhkan adalah faktor yang Luar Biasa ! bahkan kalau butuh jangan hingga Orang yang kami tolong tahu bahwa kami membantu mereka.
Tapi berharaplah Balasan dari Tuhan, Tuhan tentu bakal membalas kebaikan yang sempat kami perbuat, Yakinlah!

Mari berdoa agar kami bisa memberi dengan cara Ikhlas semacam pemilik warung tersebut..
dan kami mau membalas Budi orang lain seperi yg diperbuat Anak kecil tersebut….

loading...