Kisah Nabi Sulaiman ~ Nabi Sulaiman alias Solomon diberi kekuatan yang menakjubkan oleh Allah Ta'ala. Dan kalau beliau menggunakan cincinnya (Cincin Nabi Sulaiman) maka Jin, setan, manusia dan binatang binatang hadir, berada dibawah kekuasaannya tuduk dan patuh.
Bahkan tersedia riwayat bahwa setan setan dipekerjakan oleh sang Nabi Sulaiman diantaranya untuk , membawa dan mengimpor batu batuan, pasir dan bahan bangunan lain untuk membangun bangunan bangunan megah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Sulaiman memohon terhadap Allah, " Yaa Allah, Engkau telah menundukkan bagiku manusia, jin, binatang buas, burung burung dan para malaikat. Yaa Allah, aku ingin meringkus iblis, memenjarakan, merantai dan mengikatnya, jadi manusia tidak melakukan dosa dan maksiat lagi.
Allah Ta'alaa setelah itu mewahyukan terhadap Nabi Sulaiman, "Wahai Sulaiman, tidak ada baiknya apabila iblis ditangkap".
Tapi Nabi Sulaiman tetap memohon, "Ya Allah, kehadiran mahluk terkutuk ini tidak ada kebaikan didalamnya".
Allah berfirman, "Apabila iblis ditangkap maka tidak sedikit pekerjaan manusia yang bakal ditinggalkan.
Nabi Sualiman mengatakan, "Yaa Allah. aku ingin meringkus mahluk terkutuk ini selagi kemarin hari saja.
Allah menjawab, "Bismillah (dengan menyebut nama Nama Allah), tangkaplah iblis".
Kemudian Nabi Sulaiman as, bisa meringkus iblis , mengikat dan memenjarakannya.
Sementara itu, Nabi Sulaiman yang seorang raja agung nyatanya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya beliau lebih memilih makan dari hasil jerih payahnya sendiri yaitu dengan membikin kerajinan tas untuk dipasarkan ke pasar. Beliau lebih memilih tidak makan dari uang kerajaan.
Padahal menurut riwayat, tiap hari dapur kerajaan Nabi Sulaiman memasak 4000 unta, 5000 sapi dan 6000 kambing. Makanan itu diberikan terhadap masyarakat dan anak buah kerajaan. Nabi Sulaiman pemimpin yang sederhana, yang makan dari hasil usahanya sendiri dengan menjual tas tas buatannya di pasar.
Nah, ketika iblis telah ditangkap....
Suatu pagi, Nabi Sulaiman mengutus pekerjanya untuk menjual tas tas buatannya ke pasar. Namun nyatanya mereka mendapati pasar tutup semua tidak ada yang berjualan. Lalu mereka memkabarhukan faktor itu terhadap Nabi Sulaiman alaihissalam.
Nabi Sulaiman as, bertanya :" Apa yang telah terjadi ?"
Pekerjanya menjawab, " Kita tidak tahu ".
Maka malam itu Nabi Sulaiman as, tidak makan hanya minum air saja.
Hari berikutnya, anak buah Nabi Sulaiman kembali menuju pasar hendak menjual tas tas produksi Nabi Sulaiman. Nyatanya kembali mereka mendapati pasar tetap sepi semacam kemarin. Pasar pasar pada tutup, orang orang menuju kuburan mengingat kematian, menangis dan meratap. Mereka sibuk mempersiapkan bekal menuju ke akherat tanpa memperdulikan lagi keindahan duniawi.
Nabi Sulaiman As, yang heran dengan sikap masyarakat itu lalu bertanya terhadap Allah, " Yaa Allah, apa yang sebetulnya telah terjadi ? Kenapa orang orang tidak bekerja mencari nafkah ?
Lalu, Allah mewahyukan terhadap Nabi Sulaiman, " Wahai Sulaiman, engkau telah meringkus iblis itu, jadi dampaknya manusia tidak bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankan sebelumnya telah KUkatakan kepadamu bahwa meringkus iblis tidak mendatangkan kebaikan.
Seusai mendapat jawaban dari Allah, maka Nabi Sulaiman segera melepaskan iblis dari penjara.
Keesokan harinya, orang orang kembali ke pasar, mereka membuka kiosnya masing masing. Orang orang kembali bersemangat bekerja mencari harta dunia untuk makan dan memenuhi kebutuhannya.
Jadi nyatanya kalau tidak ada iblis yang menggoda, memberbagi angan angan...kenasiban manusia juga kacau.
KISAH NABI SULAIMAN LENGKAP
Nabi Sulaiman merupakan salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia tetap kanak-kanak berumur sebelas tahun, ia telah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, keahlian berfikir dan ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.
Cerita Nabi Sulaiman menjadi Seorang Hakim Pengadilan
Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Anak cucu Isra'il ia rutin mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat.
Ia terbukti sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan dan menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya dan menyiapkannya sebagai putera mahkota yang bakal menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini.
Dan terbukti Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya.
Suatu momen yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam persidangan itu dua orang datang memperlawankan meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengdampakkan rusak pekarangannya yang telah dirawatnya begitu lama jadi mendekati masa menuainya.
Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahawa terbukti haiwan ternakannyalah yang merusak-binasakan kebun dan perkarangan kawannya itu.
Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti menyesal yang dideritai oleh pemilik kebun dampak pengrusakan kambing-kambing peliharaan tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya terhadap pemilik kebun sebagai ganti menyesal yang disebabkan oleh kecerobohan menjaga binatang ternakannya.
Akan namun Sulaiman yang mendengar keputusan itu yang dijatuhkan oleh ayahnya itu yang dirasa tidak lebih cocok mengatakan terhadap si ayah:
"Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatut berbunyi sedemikian : Terhadap pemilik perkarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah fauna ternak tetangganya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dikegunaaankan bagi kebutuhannya, sedang perkarangannya yang telah binasa itu diserahkan terhadap tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan dirawatnya hingga kembali terhadap keadaan asalnya, setelah itu masing-masing menerima kembali miliknya, jadi dengan langkah-langkahdemikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan alias kemenyesalan lebih daripada yang sepatutnya."
Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang menggugat dan digugat dan disambut oleh para orang yang menghadiri sidang dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan keahlian Sulaiman yang mesikipun tetap muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat mesikipun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.
Momen ini merupakan permulaan dari sejarah nasib Nabi Sulaiman yang penuh dengan mukjizat kenabian dan kurnia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan terhadap ayahnya Nabi Daud.
Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya
Sejak tetap berumur muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Anak cucu Isra'il.
Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh adiknya .
Ia berasumsi bahwa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum tidak sedikit mempunyai pengalaman nasib semacam dia. Kerananya ia menaruh dendam terhadap ayahnya yang menurut asumsinya tidak berlaku adil dan telah memperkosa haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Anak cucu Isra'il.
Absyalum berketetapan hati bakal memberotak terhadap ayahnya dan bakal berjuang bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya alias adiknya apa pun yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu.
Dan sebagai persiapan bagi rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia berusaha mendekati rakyat, menunjukkan kasih sayang dan cintanya terhadap mereka membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi dan mempersatukan mereka di bawah pengaruh dan ceonya.
Ia sering bagi membutuhaskan pengaruhnya, berdiri didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan ditanganinya sendiri persoalan-persoalan yang mereka minta penyelesaian.
Seusai merasa bahawa pengaruhnya telah meluas di kalangan rakyat Anak cucu Isra'il dan bahawa ia telah sukses memikat hati setersanjungn besar dari mereka, Absyalum berpendapat bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa.
Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan memberi tanda terhadap penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka mendengar suara bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul, mengerumuninya setelah itu memkabarhukan pengangkatannya sebagai raja Anak cucu Isra'il menggantikan Daud ayahnya.
Syahdan pada sebuahpagi hari di kala Daud duduk di serambi istana berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat pemerintahannya, terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai meneriakkan pelantikan Absyalum sebagai raja Anak cucu Isra'il menggantikan Daud yang dituntut turun dari tahtanya.
Kondisi kota menjadi kacau-bilau dilanda huru-hara keamanan tidak terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan yang kontra dengan kekuasaan Absyalum.
Nabi Daud merasa kecewa menonton keributan dan kekacauan yang melanda negerinya, dampak lakukanan puterannya sendiri. Namun ia berusaha menguasai emosinya dan menahan diri dari lakukanan dan perbuatan yang bisa meningkatkan parahnya kondisi.
Ia mengambil keputusan untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak diharapkan, keluar meninggalkan istana dan lari bersama-sama pekerjanya menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera menduduki istana kerajaan.
Sementara Nabi Daud melakukan istikharah dan munajat terhadap Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan dampak lakukanan puteranya yang durhaka itu.
Seusai mengadakan istikharah dan munajat yang tekun terhadap Allah, akhirnya Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi terhadap puteranya dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang tetap setia kepadanya ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Anak cucu Isra'il dari tangan Absyalum.
Beliau beramanat terhadap komandan pasukannya yang bakal menyerang dan menyerbu istana, agar bertindak bijak dan sedapat mungkin mencegah pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak butuh, teristimewa mengenai Absyalum, puteranya, ia beramanat agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya nasib-nasib.
Akan namun takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah inginkan bagi puteranya. Komandan yang sukses menyerbu istana tidak bisa berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan menyerahkan diri seusai ia terkurung dan terkepung.
Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan seusai menduduki tahta kerajaan Anak cucu Isra'il selagi empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh ayahnya.
Kekuasaan Nabi Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain
Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Anak cucu Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya.
Di samping itu Allah memberinya pula sebuahkurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dikegunaaankannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, lakukanan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.
Sebagai salah satu mukjizat yang diberbagi oleh Allah terhadap Sulaiman ialah kesanggupan beliau meringkus maksud yang terkandung dalam suara binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang bisa pula mengerti apa yang ia perintahkan dan ucapkan.
KISAH NABI SULAIMAN DAN SEMUT
Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia melewati sebuah lembah yang disebut lembah semut.
Disitu ia mendengar seekor semut mengatakan terhadap kawan-kawannya: "Hai semut-semut, masuklah kalian semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kalian selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar dan sengaja.
Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia memkabarhu faktor itu terhadap para pengikutnya seraya bersyukur terhadap Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia bisa mendengar dan meringkus maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjud bahawa binatang pun mengerti bahawa nabi-nabi Allah tidak bakal mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan dalam keadaan sedar.
KISAH NABI SULAIMAN DAN RATU BALQIS
Seusai Nabi Sulaiman membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman. Setibanya di San'a - bunda kota Yeman ,ia terbuktigil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu.
Nyatanya bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang rutin berada di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan mengancam bakal membimbing burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia datang tanpa argumen dan uzur yang nyata.
Mengatakan burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala ketakutan:: "Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan.
Aku telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku menonton seorang ratu itu duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan.
Aku menonton ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan ketersanjungn nasib. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, namun terhadap matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan terbenam. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan benar."
Mengatakan Sulaiman terhadap Hud-hud: "Baiklah, hari ini aku ampuni dosamu kerana kabar yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran kabarmu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, setelah itu kembalilah secepat-cepatnya, sambil kita menanti perkembangan selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini."
HUd-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman cocok di depan ratu Balqis yang sedang duduk dengan megah di atas tahtanya. Ia terkejut menonton sepucuk surat jatuh dari udara cocok di depan wajahnya. Ia lalu membawa kepalanya menonton ke atas, ingin mengenal dari manakah surat itu datang dan siapakah yang dengan cara tidak lebih hormat melemparkannya cocok di depannya.
Kemudian diambillah surat itu oleh ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini merupakan daripadaku, Sulaiman. Janganlah kalian bersikap arogan terhadapku dan berpendapat dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri."
Seusai dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis terbuktigil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan perbuatan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu.
Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya:
"Wahai paduka baginda ratu, kita merupakan putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi pakar pemikir alias perancang yang patut memberi pertimbangan alias nasihat kepadamu. Kita menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang bakal membawa kebaikan bagi kerajaan dan kita bakal tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kita tidak bakal gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu dam keselamatan kerajaanmu."
Ratu Balqis menjawab: "Aku mendapatkan kesan dari uraianmu bahwa kalian mengutamakan langkah-langkahkekerasan dan kalau butuh kalian tidak bakal gentar masuk medan perang melawan musuh yang bakal menyerbu.
Aku sangat berterima kasih atas loyalitasmu terhadap kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan kerajaanku.
Akan namun aku tidak sependirian dengan kalian sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijak bila kita menempuh jalan damai dan mencegah langkah-langkahkekerasan dan peperangan.
Karena bila kita menentang dengan cara kekerasan dan hingga terjadi perang dan musuh kita sukses menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya bakal berdampak kerusakan dan kehancuran yang sgt menyedihkan. Mereka bakal menghancur binasakan segala bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan nenek moyang kami. Faktor yang demikian itu merupakan adalah dampak yang wajar dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa.
Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku bakal cuba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang bakal terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang bisa mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku bakal menonton bagaimana ia memberi tasumsi dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku di istananya.
Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang bakal dikirim terhadap Sulaiman dan memilih orang-orang yang bakal menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memkabarkan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.
Seusai mendengar kabar yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan terhadap pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya ya bakal menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.
Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah oleh Sulaiman dan seusai mendengar uraian mereka mengenai maksud dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, mengatakanlah Nabi Sulaiman:
"Kembalilah kalian dengan hadiah-hadiah ini terhadap ratumu. Katakanlah kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang membeludak ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberbaginya terhadap seseorang drp makhluk-Nya.
Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia namun mencakup juga tipe makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku bakal bisa dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini?
Aku tidak bisa dilalaikan dari keharusan dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas mesikipun sepenuh bumi ini. Kalian telah disilaukan oleh benda dan kemegahan duniawi, jadi kalian memandang besar hadiah yang kalian bawakan ini dan mengira bahawa bakal tersilaulah mata kita dengan hadiah Ratumu.
Pulanglah kalian kembali dan hinggakanlah kepadanya bahawa kita bakal mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak bakal terkalahkan ke negeri Saba dan bakal mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, apabila ia tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku."
Perutusan Balqis kembali memberitahu terhadap Ratunya apa yang mereka alamiah dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan yang paling baik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja terhadap tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dirinya di istananya.
Nabi Sulaiman berhasrat bakal menunjukkan terhadap Ratu Balqis bahawa ia mempunyai kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dirinya telah ancamkan melewati rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka bertanyalah beliau terhadap pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang mampu mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.
Mengatakan Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: "Aku mampu membawa tahta itu dari istana Ratu Balqis sebelum engkau pernah berdiri dari tempat dudukimu. Aku merupakan pesuruhmu yang kuat dan bisa dipercayai.
Seorang lain yang mempunyai ilmu dan hikmah nyeletuk mengatakan: "Aku bakal membawa tahta itu ke sini sebelum engkau pernah memejamkan matamu."
Ketika Nabi Sulaiman menonton tahta Balqis telah berada didepannya, mengatakanlah ia: Ini merupakan salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu alias mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka itu merupakan semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia bakal menyesal di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Menyongsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan orang-orangnya agar merubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang telah berada di depannya setelah itu seusai Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman seraya menundingkan terhadap tahtanya: "Serupa inikah tahtamu?"
Balqis menjawab: "Seakan-akan ini merupakan tahtaku sendiri," seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin bahawa tahtanya berada di sini padahal ia yakin bahawa tahta itu berada di istana tatkala ia bertolak meninggalkan Saba.
Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, kehairanan menonton tahta kerajaannya telah berpindah ke istana Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang sengaja dibuat untuk penerimaannya.
Lantai dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira bahawa ia berada di atas sebuah kolam air yang bisa membasahi tubuh dan pakaiannya.
Mengatakan Nabi Sulaiman kepadanya: "Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu. Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu merupakan kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini."
"Oh,Tuhanku," Balqis mengatakan menyedari kelemahan dirinya terhadap keagungan dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, "aku telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, mengabaikan nikmat dan kurnia-Mu, memenyesalkan dan menzalimi diriku sendiri jadi terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri terhadap Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang."
Demikianlah kisah Nabi Sulaiman dan Balqis Ratu Saba. Dan menurut sementara pakar tafsir dan pakar sejarah nabi-nabi, bahawa Nabi Sulaiman pada akhirnya kahwin dengan Balqis dan dari perkahwinannya itu lahirlah seorang putera.
Menurut kesaksian maharaja Ethiopia Abessinia, mereka merupakan keturunan Nabi Sulaiman dari putera hasil perkahwinannya dengan Balqis itu. Wallahu alam bisshawab.
Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman
Al-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Allah mengambil rohnya.
Para Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas perintahnya tidak mengenal bahawa Nabi Sulaiman telah meninggal kecuali seusai mereka menonton Nabi Sulaiman tersungkur jatuh di atas lantai, dampak jatuhnya tongkat sandarannya yang dimakan oleh anai-anai. Sekiranya para Jin telah mengenal sebelumnya, tentu mereka tidak bakal tetap meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan yang menghinakan.
Beberapa cerita yang dikaitkan orang pada ayat yang mengisahkan meninggal nya Nabi Sulaiman, namun kerana cerita-cerita itu tidak ditunjang dikuatkan oleh sebuah hadis sahih yang muktamad, maka sebaiknya kita berpegang saja dengan apa yang dikisahkan oleh Al-Quran dan selanjutnya Allahlah yang lebih Mengenal dan kepada-Nya kita berserah diri.
Kisah Nabi Sulaiman dalam Al Quran bisa dibaca di dalam surah An-Naml ayat 15 jadi ayat 44