Monday, March 14, 2016

SUBHANALLAH.. PENDETA INI MASUK ISLAM SETELAH IKUT DZIKIR BERSAMA USTADZ ARIFIN ILHAM

SUBHANALLAH.. Ini adalah Kisah Masuk Islamnya Pendeta setelah Ikut Dzikir bersama KH Muhammad Arifin Ilham. Lelaki ini dulunya yaitu seorang Pendeta. Istrinya seseorang Penginjil. Anak pertamanya sehingga pemain musik di gereja. Anak keduanya menjadi vokalis gereja.

beritaterbaru31


Pendeta ekstrem dan radikalis, Penganut Kristen yang begitu fanatik. Oleh karena itu, sewaktu Ustadz Arifin Ilham berniat ingin mendakwahi laki-laki yang diketahui bernama Freud ini, ada salah satu sahabat beliau yang mencibir dan mengatakan, “Mustahil, Tak Mungkin Tadz,. Mereka satu keluarga pemeluk Kristen fanatik”

Tetapi, Ustadz Arifin tak lalu putus asa begitu saja.

“Apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berkehendak, Tak ada yang mustahil didunia ini” Ucap Ustadz Arifin dengan penuh keyakinan.

Ustadz Arifin ini terbukti bertetangga telah sejak lama dengan si pendeta, mereka juga tak jarang berjumpa. Bahkan juga, suara musik saat mereka berlatih menyanyikan lagu-lagu gereja terdengar hingga rumah Ustadz Arifin di Depok. Nah, setiap kali berjumpa, Ustadz Arifin juga rutin menyapa terlebih dulu.

“Suatu hari, Arifin sedang pulang dari tausiyah. Dibawain buah-buahan oleh panitia pengajian. Nah, pas ketemu dengan Pak Freud, Arifin bilang ke sopir, agar berhenti sebentar. saat mobil kita berhenti, Pak Freud ketakutan. Karena ada lima mobil yang mengikuti Arifin di belakang. Arifin keluar, lalu dengan ramah menyapa Pak Freud dan memberi buah padanya”

“Seusai itu.. kita pun menjadi akrab. ” kata dai yang anak pertama dan keduanya telah hafidz 30 juz al-Qur’an ini,

Saat berlangsung. Interaksi makin tak jarang. Hingga pada sebuahhari Saat Paskah. “Waktu itu bercocokan dengan hari Jum’at, ” lanjut Ustadz Arifin,

“Arifin bakal berangkat khutbah Jum'at. Hujan begitu lebat. Kemudian, Arifin juga


berkunjung ke rumah beliau. Arifin jemput, lalu Arifin antarkan ke gereja. Karena Arifin tahu,


beliau juga ingin ngisi agenda di Hari Paskah. ”

Saat didalam mobil, Tetap di dalam perjalanan, Ustadz Arifin memegang tangan Pak Freud dengan lembut.

“Arifin pegang tangannya. Telah berkeriput. Usianya 74 tahun. Karena kasihan (cinta), Arifin pun menangis. Dalam tangis itu, di hari Jum’at, waktu hujan, Arifin mendoakan dalam hati agar beliau masuk Islam. ”

Tidak sadar, Rupanya tangis Ustadz Arifin yang disembunyikan terkesan oleh Pak Freud

“Ustadz Arifin, mengapa menangis? ” tanyanya. “Tidak apa-apa, Pak. ” jawab ustadz yang sekarang menetap di Sentul Jawa Barat ini.

Besoknya, Pak Freud datang ke tempat tinggal Ustadz Arifin. Beliau menggunakan setelan batik dan penutup kepala warna hitam.

“Ustadz, bolehkah saya ikuti majlis dzikir ustadz besok pagi? ” Tanyanya dengan penuh berharap.

Mendengar pertanyaan itu, Ustadz Arifin juga begitu tersanjung. Dengan dua tangan dan hati yang terbuka lebar, Pak Freud diizinkan untuk berhimpun. “Waktu dzikir beliau yang pertama di Masjid al-Amru bi at-Taqwa, Pak Freud duduk di aspek belakang samping kanan masjid. ”

Di tengah-tengah majlis dzikir itu, Ustadz Arifin memohon jamaah untuk berdoa semasing, sesuai sama hasratnya. Meski sebetulnya, maksud beliau, “Itulah sejarahnya dzikir, lantas disuruh doa semasing. Waktu itu, Arifin mengharapkan mendoakan Pak Freud. Kan bisa tersinggung bila Arifin doa keras-keras agar beliau masuk Islam. ”

Qaddarallah, satu hari setelah agenda dzikir, “Cocok pada hari Senin, Pak Freud kembali silaturrahim ke tempat tinggal saya. Beliau menyatakan diri siap masuk kedalam Islam. ” Pungkas Ustadz Arifin dengan wajah tersanjung.

Subhaanallah.. Allahu Akbar walillahil hamd. Tak ada yang tak mungkin saja apabila Allah telah berkehendak. Anugerah Allah bisa turun pada siapapun dan lewat karena apa sajakah.

loading...